INFODANTA.com – Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Bekasi Kompol Nopta Histaris mengingatkan pentingnya kendaraan layak jalan untuk keselamatan berlalu lintas.
Baru-baru ini terjadi kecelakaan bus yang ditumpangi pelajar SMK Lingga Kencana di bilangan Ciater, Kabupaten Cianjur. Dalam kecelakaan itu ada 11 korban jiwa dan puluhan korban luka-luka.
Indikasi kuat kecelakaan itu disebabkan rem blong. Kemudian, dari segi usia kendaraan juga menjadi sorotan. Sasis bus itu juga tidak sesuai dengan bodi bus yang berjenis high-decker.
“Pemilik usaha jasa transportasi harus memastikan kendaraannya layak jalan agar masyarakat selaku pengguna tidak menjadi korbannya,” ungkap Nopta, Rabu, 12 Mei 2024.
Nopta memaparkan data Korps Lalu Lintas Polri terkait angka kecelakaan bus di seluruh Indonesia. Data itu menyebutkan bahwa mayoritas kecelakaan dalan kurun 4 tahun terakhir terjadi karena rem tidak berfungsi.
“Dari data laka periode 2020-2024 kecelakaan paling tinggi disebabkan rem tidak berfungsi, tahun 2023 ada 594 kecelakaan karena rem tidak berfungsi. Tahun 2022 lebih tinggi lagi 686 kasus,” kata dia.
Kemudian penyebab kecelakaan tertinggi kedua tahun lalu adalah kemudi kurang baik (512 kasus), lampu tidak berfungsi (401 kasus), kerusakan mesin (188 kasus) dan kerusakan roda (147 kasus).
“Kemudian dari tahun pembuatan kendaraan tahun lalu mayoritas kecelakaan pada kendaraan buatan 2014-2018 sebanyak 387 kasus, lalu 2009-2013 ada 316 kasus,” ungkap dia.
Berkaca dari data itu, Nopta meminta pemilik kendaraan dan juga pemilik perusahaan otobus, pemilik jasa logistik dan pemilik jasa travel agar untuk selalu memerhatikan kelayakan kendaraan.
“Selalu servis rutin, apabila ada kerusakan diperbaiki. Ketika hendak mengangkut banyak penumpang, kondisi kendaraan harus benar-benar prima. Perlu pengecekan berkala, karena ini menyangkut nyawa,” ucap polisi yang hobi menulis ini.
“Bagi pihak yang memilih jasa travel juga harus berhati-hati agar memilih PO yang memiliki armada terawat dengan perawatan berkala,” demikian kata dia.