INFODANTA.Com, Kabupaten Bekasi – Masih ingat postingan Adipati Chubuy yang mengabadikan kisah menarik di eretan perahu Kali Bekasi.dalam unggahannya tersebut pada tanggal 16 Februari 2019 memposting eretan Perahu yang di kelan eretan Tepekong
Adipati Chubuy mengisahkan juga bahwa Sungai Citarum yang membentang di sana telah lama menjadi jalur transportasi air yang vital dalam sejarah di wilayah Bekasi.
Referensi sejarah sungai ini juga bahkan mencuat dalam buku “Sejarah Bekasi, Sejak Peradaban Buni Ampe Wayah Ginih yang di tulis sejarawan Bekasi Endra Kusnawan.
Kali Bekasi, sebagai urat nadi kehidupan bagi masyarakat sekitar Babelan dan Gabus, memainkan peran penting dalam pembukaan usaha jasa penyeberangan perahu.
Adipati Chubuy Basae mengungkapkan bagaimana eretan perahu ini menjadi ladang usaha bagi warga sekitar, memberikan pelayanan penyeberangan yang efisien dari perempatan Warung Ayu Kebalen menuju Gabus.
Meskipun tidak sepopuler rute Merak-Bakauheni di Selat Sunda, jasa penyeberangan eretan perahu ini memiliki dampak signifikan bagi masyarakat setempat.
Sejak pertama kali dibuka oleh Babah Bok San, seorang etnis Tionghoa, pada tahun 1953, usaha ini telah berpindah tangan beberapa kali,Koh Kim Yan, putra Babah Bok San, meneruskan kepemilikan, dan saat ini eretan perahu dipegang oleh Bapak Amsar.
Berpegang pada nilai-nilai tradisional, jasa penyeberangan ini tidak hanya menjadi sarana transportasi, tetapi juga bagian penting dari sejarah dan identitas kampung Gabus Pabrik, Desa Sriamur(INFODANTA.com akan mencoba mencari tahu di edisi kedepan).
Meskipun sederhana, jasa penyeberangan perahu ini terus bertahan hingga hari ini, menciptakan jejak sejarah yang berharga bagi generasi selanjutnya.dan Adipati Chubuy Basae berharap agar masyarakat yang memiliki data tentang keakuratan cerita ini dapat berbagi untuk menjaga dan melestarikan sejarah lokal.
Dengan demikian, anak cucu kita dapat menghargai warisan berharga ini dan memahami peran eretan perahu Kali Bekasi dalam melintasi zaman.
Sebuah kisah yang membawa kita kembali ke masa lalu, meretas jalan ke masa kini, dan membentuk warisan untuk masa depan, tentang sejarah peradaban Bekasi yang di dalamnya juga ada eretan perahu yang menjadi akses transportasi warga masyarakat Bekasi pada jaman itu.