INFODANTA.Com, Kabupaten Bekasi – Menyebut Nama Bekasi identik dengan kota industri, ada ribuan perusahaan tersebar di Kabupaten Bekasi. Bahkan, menjadi kawasan industri terbesar di Asia Tenggara. Menilik Sejarah tersebut sebenarnya industri sudah ada sejak tahun 1693,di mana saat ini industri terbesar dengan memproduksi gula.
Dilansir dari buku Sejarah Bekasi karya Endra Kusnawan, ada sebuah pabrik gula di pinggir Kali Bekasi milik Pieter van Hoorn. Lalu, pada 10 Oktober 1693, pabrik ini berpindah tangan ke Jan Franszen Holsteijn,dan sekarang orang lebih mengenal dengan mana kampung gabus pabrik.
Melalui ANRI dalam dokumen RCH No. 30 yang tercatat pada 24 Januari 1767, sedikitnya ada 82 pabrik gula di sekitar Batavia, 12 diantaranya berada di sekitar tepi Kali Bekasi seperti di Teluk Angsan dan Kampung Dua Ratus. Yang agak jauh ada di Kaliabang, Kedaung dan Teluk Buyung juga wilayah kampung pisangan tambun utara.
Selain itu ada di Karang Congok (Gabus), Penggilingan Tengah, Kebalen, Teluk Pucung dan Penggilingan Baru. Pemilik pabrik itu seperti Mr. Sander, E. Van Jansen, Koo Tjan Ko, Jessen dan Trail.
Limbah pabrik dibuang ke Kali Bekasi. Pabrik gula didirikan sebagai efek kebutuhan gula dunia yang sedang tinggi-tingginya. Ribuan hektar sawah disulap menjadi perkebunan tebu. Pada tahun 1920, berdiri pabrik penggilian padi di Lemahabang, lokasinya di sebelah stasiun kereta. Pemiliknya Micheles-Arnold. Sumber padi dari Jonggol dan Cibarusah dan tempat lainnya.
Di era pemerintahan Bupati Suko Martono 1983-1993, Bekasi mulai menjadi kota industri ternama di Indonesia. Pemerintah menetapkan lahan seluas 6000 hektar sebagai kawasan industri di Lemahabang dan Cibitung.
Sekarang kawasan industri di Bekasi dinobatkan yang terbesar di Asia Tenggara. Ada Jababeka, GIIC, Delta Mas, Delta Silicon, MM2100, EJIP, Lippo, BIIE dan lainnya. Selain di kawasan, industri juga menyebar berdekatan dengan lingkungan seperti Bantargebang, Bekasi Utara, Bekasi Barat, Tambun Selatan, dan lainnya.
Setiap tahun, Kabupaten Bekasi menyetor uang senilai Rp 38 triliun ke pemerintah pusat dari pajak ribuan Perusahaan yang tersebar di beberapa Kawasan industri di Kabupaten Bekasi.