INFODANTA.Com, Kabupaten Bekasi – Pantai selalu jadi destinasi favorit keluarga saat musim liburan. Salah satu aktivitas yang sering dilakukan di pantai adalah mengumpulkan cangkang kerang dan membawanya pulang.
Cangkang kerang lazim dijadikan sebagai kenang-kenangan. Tapi, tidak banyak orang yang tahu kalau kebiasaan ini ternyata punya dampak buruk bagi lingkungan.
Ketika hewan bercangkang seperti kerang, siput, dan tiram mati, secara alami tubuhnya akan membusuk dan menyisakan cangkang. Ombak membawa cangkang dari pesisir atau laut ke pantai.
Di lingkungan pantai, cangkang ternyata memiliki fungsi penting. Cangkang menjaga keseimbangan karbon dan PH air laut supaya tidak terjadi perubahan iklim.
Cangkang juga menjadi tempat berlindung hewan lain yang memerlukan ‘rumah’, misalnya kelomang. Selain itu, cangkang membantu mencegah terjadinya pengikisan di pesisir pantai.
Ketika cangkang diambil secara berlebihan, dampaknya bisa sangat buruk lho. Air laut menjadi asam dan terjadi pemutihan terumbu karang. Jika terumbu karang rusak, tentu saja ikan-ikan juga akan kehilangan tempat tinggal dan memijah.
Hewan seperti kelomang yang memakai cangkang bekas akan terancam hidupnya, karena kurangnya pilihan cangkang sebagai pelindung. Abrasi atau pengikisan di wilayah pesisir pantai juga menjadi rentan terjadi.
Kebayang kan dampaknya, kalau semua orang yang berkunjung ke pantai mengambil cangkang? Setelah tahu bahayanya, stop mengambil cangkang kerang di pantai untuk kenang-kenangan. Aktivitas yang tampaknya sepele, ternyata punya dampak besar terhadap lingkungan.
Ada banyak kegiatan lain yang bisa kita lakukan di pantai, selain mengambil cangkang. Pengunjung bisa bermain bola, berenang, belajar surfing, lari-lari di pantai, menikmati matahari terbenam, atau membuat istana pasir. Semuanya ramah lingkungan dan menyenangkan.