INFODANTA.Com, Kabupaten Bekasi – Penyakit Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular pembunuh kedua setelah Covid-19. Karena itu, penyakit ini menjadi target penanganan prioritas pemerintah Indonesia setelah pandemi mereda.
Berdasarkan data Global TB Report 2022 yang dirilis World Health Organization (WHO), Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi kedua di dunia setelah India dengan estimasi 969.000 kasus.
Saat ini, Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi dengan kasus TBC terbesar di Indonesia. Sebanyak 22 persen atau 233.334 kasus TBC nasional berasal dari Jawa Barat.
Sedihnya, Kabupaten Bekasi menjadi salah satu dari enam kabupaten kota di Jawa Barat dengan angka TBC tertinggi. Posisi pertama ada Kabupaten Bogor, kemudian secara berturut-turut disusul Kabupaten Bandung, Kabupaten Bekasi, Kota Bandung, Kab Sukabumi, dan Kota Bekasi.
Yang harus kita waspadai, penyakit TB ini sering beredar di sekitar kita tanpa kita sadari. Data Global Report TB 2022 yang dirilis WHO menyebutkan, setiap 4 menit 1 orang di Indonesia meninggal karena TBC.
Kelompok yang berisiko tinggi terkena TBC, antara lain anak, lansia, penderita malnutrisi, perokok, ODHIV, dan penderita diabetes melitus.
TBC bisa dikenali dari gejala aktifnya. Penderita TBC biasanya mengalami batuk selama 2 pekan atau lebih, berkeringat dingin tanpa sebab di malam hari, penurunan berat badan, demam, mudah kelelahan, dan turunya nafsu makan.
Tapi, masyarakat juga tidak perlu terlalu khawatir karena TBC bisa diobati. Tingkat kesuksesan pengobatan TB di Indonesia mencapai 90 persen. Yang artinya, 9 dari 10 penderita TB bisa sembuh.
Pemerintah Kabupaten Bekasi terus mendukung program TOSS TB dari Kementerian Kesehatan untuk Indonesia bebas TBC 2030.
Pemkab Bekasi baru-baru ini menginisiasi Desa Siaga Bebas TBC yang pertama di Jawa Barat. Desa Siaga Bebas TBC ini diluncurkan pada 11 Juli 2024 dan berlokasi di Kecamatan Tambelang