INFODANTA.Com, Kabupaten Bekasi – Kabupaten Bekasi, yang terletak di provinsi Jawa Barat, dikenal sebagai salah satu daerah penyangga ibu kota Jakarta. Laju perkembangan industrinya sangat pesat.
Akan tetapi, Kabupaten Bekasi juga memiliki beberapa sungai yang memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat serta ekosistem setempat.
Tahukah kamu ada berapa banyak sungai di Kabupaten Bekasi? Di Kabupaten Bekasi terdapat 16 aliran sungai besar dengan lebar berkisar antara 3 sampai 80 meter.
Keenam belas berikut Sungai Citarum, Sungai Bekasi, Sungai Cikarang, Sungai Ciherang, Sungai Belencong, Sungai Jambe, Sungai Sadang, Sungai Cikedokan, Sungai Ulu, Sungai Cilemahabang, Sungai Cibeet, Sungai Cipamingkis, Sungai Siluman, Sungai Serengseng, Sungai Sepak dan Sungai Jaeran.
Keberadaan sungai-sungai yang melewati wilayah Kabupaten Bekasi berpotensi sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Air sungai ini dimanfaatkan oleh PDAM untuk disalurkan pada konsumen, baik perumahan maupun industri.
Namun, kini ancaman pencemaran limbah industri mengintai sebagian sungai. Misalnya, Sungai Bekasi sebagai salah satu sungai utama di Kabupaten Bekasi.
Sungai ini melintasi beberapa kecamatan dan merupakan sumber air bagi keperluan rumah tangga, irigasi, dan industri.
Sungai Bekasi sering menghadapi masalah pencemaran akibat limbah domestik dan industri. Upaya untuk membersihkan dan mengelola sungai ini terus dilakukan oleh pemerintah setempat dan komunitas warga.
Sungai Citarum, salah satu sungai terbesar di Jawa Barat, juga terkenal dengan tingkat pencemarannya yang tinggi. Berbagai program revitalisasi telah dilakukan untuk mengembalikan kualitas air Sungai Citarum, termasuk penertiban pabrik-pabrik yang membuang limbah secara ilegal.
Meskipun tidak sebesar Sungai Bekasi atau Citarum, Sungai Cikeas yang melintasi Kabupaten Bekasi juga berperan penting dalam ekosistem lokal.
Sungai ini menyediakan habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna. Namun, seperti sungai lainnya, Sungai Cikeas juga menghadapi tantangan pencemaran dan sedimentasi yang mempengaruhi kualitas air dan lingkungan sekitarnya.
Sejarah mencatat, sungai-sungai di Kabupaten Bekasi pernah memainkan peran jauh lebih penting pada masa lalu. Sejak abad ke-4, Bekasi adalah wilayah agraris. Kabupaten Bekasi menjadi lumbung padi bagi daerah-daerah sekitarnya.
Prasasti Tugu mengisahkan bahwa pada tahun 417 M , Maharaja Punawarman pernah memerintahkan membangun kanal Gomati dan Candrabhaga sepanjang 6122 tombak atau setara 24.448 meter yang diselesaikan dalam waktu 21 hari.
Kini, Candrabhaga diyakini sebagai Kali Bekasi. Raja Purnawarna memerintahkan pembangunan kanal-kanal tersebut untuk mencukupi kebutuhan irigasi yang ada di Bekasi.