INFODANTA.Com, Kabupaten Bekasi – Akhir-akhir ini, publik ramai membicarakan kompetisi Clash of Champions yang diinisiasi oleh Ruang Guru. Para peserta Clash of Champions (CoC) datang dari berbagai universitas unggulan, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Mereka dikenal dengan kemampuan intelektual dan kecerdasan tinggi. Para mahasiswa ini mampu memecahkan persoalan matematika yang sulit dan punya kemampuan menghafal yang luar biasa.
Terlepas dari faktor genetik atau anugerah Tuhan, mempunyai anak dengan kecerdasan di atas rata-rata tentunya menjadi harapan banyak orang tua. Berikut ini beberapa tips mendidik anak supaya cerdas layaknya peserta Clash of Champions.
1. Permainan yang Mengasah Otak
Permainan edukatif seperti catur, teka-teki, puzzle, sudoku, atau board game sejenis bisa dimainkan bersama orang tua untuk mengisi waktu luang.
Permainan ini membantu anak-anak mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis. Selain itu, permainan tersebut juga meningkatkan daya ingat dan kemampuan memecahkan masalah. Rancang permainan ini supaya tidak hanya edukatif, tapi juga menyenangkan bagi anak.
2. Kebiasaan Membaca
Salah satu kebiasaan penting yang dimiliki para peserta Clash of Champions adalah membaca. Anak-anak yang sering membaca memiliki kosakata yang lebih luas dan pemahaman yang lebih baik.
Orang tua bisa membacakan buku kepada anak-anak sejak usia dini, serta menyediakan berbagai buku yang menarik bagi mereka.
3. Lingkungan yang Mendukung
Seperti diungkapkan oleh peserta CoC, Xaviera Putri, pendidikan harus menjadi prioritas utama keluarga di atas hal-hal lainnya. Orang tua harus menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di rumah.
Sediakan ruang khusus untuk belajar yang tenang dan bebas dari gangguan. Pastikan juga anak-anak memiliki akses ke sumber daya pendidikan seperti buku, internet, dan alat tulis yang memadai.
4. Menghargai Proses Belajar
Penting untuk menghargai usaha dan proses belajar anak-anak, bukan hanya hasil akhirnya. Berikan pujian dan dukungan ketika mereka menunjukkan ketekunan dan keingintahuan. Ini akan meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri mereka.
5. Keterlibatan Aktif Orang Tua
Orang tua harus terlibat aktif dalam pendidikan anak-anak. Peserta CoC dari Fak Kedokteran UI, Shakira, misalnya. Ia mengaku motivasinya untuk terus belajar hingga menjadi mahasiswa kedokteran berasal dari orang tua. Sang ayah sering menceritakan pengalamannya menjadi dokter bedah saraf sejak dia kecil.
Peserta lain, Sandy dari National University of Singapore (NUS) juga menceritakan bahwa orang tuanya selalu mendorongnya ikut olimpiade sejak dia masih kecil.
Orang tua perlu mendiskusikan apa yang mereka pelajari dan menunjukkan minat pada kegiatan mereka. Diskusi semacam ini dapat memperdalam pemahaman dan membuat anak merasa didukung.
6. Pengembangan Keterampilan Sosial
Kecerdasan sosial juga penting. Ajarkan anak-anak untuk bekerja sama, berbagi, dan berkomunikasi dengan baik. Keterampilan ini membantu mereka dalam berinteraksi dengan orang lain dan membangun jaringan yang bermanfaat di masa depan.