INFODANTA.Com, Kabupaten Bekasi – Persebaran jalur kereta api yang kita kenal saat ini memiliki perbedaan yang sangat signifikan dibandingkan dengan masa sebelum hingga awal kemerdekaan.
Beberapa jalur kereta api yang dahulu aktif, kini terpaksa dinonaktifkan dengan berbagai macam alasan.
Dari banyak jalur kereta api tersebut, salah satunya terletak di wilayah Selatan Bekasi tepatnya jalur kereta api Lemahabang-Jonggol.
Jalur kereta ini menghubungkan Stasiun Lemahabang yang berada di dalam lintas utama Jakarta-Cikampek menuju Stasiun Cibarusah hingga Jonggol di Bogor.
Dibangun pertama kali pada 1937, jalur ini sempat mati suri di masa pendudukan Jepang dan dihidupkan kembali pada 1946 untuk keperluan militer.
Terdapat total 3 stasiun yang ada di sepanjang jalur ini, dimulai dari Lemahabang, Cibarusah dan Jonggol.
Suatu hal yang menarik bahwa jalur antara Lemahabang hingga Jonggol ini berbeda dari jalur pada umumnya.
Di mana jalur ini tidak diperuntukkan untuk mobilitas penumpang melainkan komoditas seperti padi dari wilayah Jonggol dan Cibarusah yang nantinya dikirim menuju Lemahabang.
Padi yang diangkut nantinya akan diolah di sebuah pabrik dibawah pengelolaan Belanda yang terletak di Lemahabang bernama PT. Arnold.
Dogong menjadi nama kereta yang melintas di jalur ini, di mana bukan mesin sebagai penggerak utama melainkan manusia.
Kereta ini bergerak dengan cara didorong oleh beberapa orang, dan kecepatan bergantung dengan kontur permukaan yang dilalui.
Jika rel sedang menanjak, maka pergerakan akan lebih lambat begitupun sebaliknya.
Karena hanya tersedia satu jalur di sepanjang lintas, maka kereta yang lewat wajib bergantian, di mana nantinya kereta yang bermuatan kosong akan digulingkan dan dipasang kembali.
Saat pengaktifan kembali di tahun 1946, TNI sempat memanfaatkan jalur ini untuk pengiriman tentara dengan menggunakan lokomotif.
Saat ini sisa-sisa jalur ini sudah tidak berbekas dan hanya tersisa beberapa bangunan yang dahulu digunakan sebagai stasiun.