INFODANTA.com, Tips – Sampah sisa makanan masih mendominasi jenis sampah di Indonesia. Data Kementerian Lingkungan Hidup menyebutkan, jenis sampah organik khususnya sisa makanan, mencapai 60 persen.
Mengolah sampah organik menjadi kompos adalah cara mudah untuk meminimalkan jumlah sampah. Kita bisa membuat komposter sederhana atau takakura di tiap rumah.
Selama ini yang menjadi sumber masalah adalah bercampurnya sampah basah dan sampah kering. Rumah tangga tidak melakukan pemilahan terhadap sampah. Perilaku ini membuat sampah menjadi bau, dipenuhi lalat, dan menjijikkan.
Komposter ditengarai mampu membantu mengurangi produksi sampah rumah tangga hingga 50 persen.
Cara membuat komposter sangat sederhana. Anda bisa memanfaatkan pot tanah liat berukuran besar yang ada di rumah. Pot diisi tanah yang dicampur pupuk, kemudian bagian atasnya ditutup dengan tampah atau nyiru bekas.
Tong sampah dari besi atau plastik juga bisa digunakan. Lapisi dengan karung goni atau kardus bekas untuk menjaga suhu tanah di dalamnya. Karung goni atau kardus memiliki pori-pori yang menjamin aliran udara bisa masuk sehingga proses pembusukan berjalan sempurna.
Masukkan berbagai sampah organik, seperti sisa nasi yang sudah basi, cangkang telur, potongan sayuran, dan sebagainya. Aduk-aduk secara berkala. Tanah harus subur dan sering diaduk supaya sirkulasi oksigen di dalam komposter berjalan baik untuk membantu proses pembusukan.
Jika mempunyai halaman luas, bisa juga membuat komposter langsung di halaman. Gali lubang dengan diameter dan kedalaman secukupnya. Jangan lupa beri penutup lubang.
Bakteri-bakteri pengurai sampah dan makhluk hidup lainnya yang ada di tanah akan membantu pengomposan sisa makanan. Dengan pengolahan yang benar, komposter ini akan jauh dari kata kotor dan bau.