INFODANTA.Com, Kabupaten Bekasi – Kampung Sembilangan Biarpun lokasinya masih di Kecamatan Babelan, bertandang ke Kampung Sembilangan ini lumayan butuh waktu mengingat hanya mempunyai satu akses darat yang penuh tantangan.
Sedangkan akses lainnya menyebrangi Kali Cikarang Bekasi Laut(CBL) dengan menyebrangi menggunakan perahu eretan atau dengan menggunakan perahu di dermaga eco wisata Dermaga Cinta, Tarumajaya.
Memasuki kampung Sembilangan walau sudah menjelang senja, dan mentari mulai berbenah menuju peraduannya, meninggalkan cahaya keperakan diatas permukaan tambak.
Kedatangan kami di sambut dengan obrolan Haji Jalal dan haji Muadi
Tokoh dan warga setempat yang di ketahui memiliki beberapa tambak rumput laut.
Kampung Sembilangan yang ternyata terkenal dikalangan jamaah pengajian dari Jakarta, karena menjadi lokasi ziarah Makam Kumpi Kuyu Mahapiyah ini.
”Kalau petani rumput laut disini masih menyewa tambak, dan hitung-hitungan dengan hasil panen pertama saja sudah tertutup biaya sewa lahan dan modal, lalu bisa panen minimal sepekan sekali, mestinya masyarakat kampung sini sangat sejahtera”Papar Haji Jalal membuka obrolan
”Begitulah mas,Warga sini belum bisa urusan managemen keuangannya. Dapat berapapun habis hari itu juga” Bapak Muadi menambahkan
”Selain rumput laut sebagai pekerjaan mata pencariannya, warga juga tanam Bandeng dan Udang, Ketiga komoditas ini memang harus berbarengan, karena saling ketergantungan. Lumut di rumput laut jadi makanan Bandeng. Kotoran Ikan Bandeng menyuburkan tanah didasar tambak. Sedangkan Udang menjadi sumber nafkah harian kami” Ujar Muadi lagi.
“Siapapun yang mau bekerja keras, disiplin, tekad yang kuat disertai managemen keuangan yang baik,bakal sukses ditempat ini.dsn saat ini Menjadi PR kita bersama untuk membimbing dan memberikan edukasi kepada masyarakat ditempat ini” tandes”Haji Jalal.