INFODANTA.Com, Kabupaten Bekasi – Memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-1 Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI), para penyuluh agama di lingkungan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bekasi melakukan aksi tanam sejuta pohon di lingkungan rumah ibadah.
Launching aksi penanaman 1000 pohon tersebut dilakukan di Komplek Pondok Pesantren Al Baqiyatush Sholihat Cibarusah – Bekasi yang juga dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia beberapa hari lalu.
Ketua I IPARI Kabupaten Bekasi Satim Widodo menjelaskan bahwa aksi tanam sejuta pohon ini merupakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Lahir IPARI yang dilaksanakan di seluruh Indonesia.
Harlah IPARI kali ini mengangkat tema “Rawat Bumi, Tebar Moderasi”. Selain aksi tanam sejuta pohon, juga dilakukan gerakan Zero Plastic dan seminar teologi lingkungan perspektif lintas agama
Didampingi perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Badan Kesbangpol Kabupaten Bekasi, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bekasi serta Pengasuh Pondok Pesantren Al Baqiyyatus Sholihat Cibarusah Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kemenag Kabupaten Bekasi Nedi Junaedi melaunching secara rersmi aksi tanam sejuta pohon tersebut.
Dalam sambutannya Kasi Bimas Islam menyampaikan rasa bangga atas kerja-kerja para penyuluh agama sebagai garda terdepan Kementerian Agama. Nedi Junaedi menegaskan bahwa masyarakat senantiasa menantikan layanan dan bimbingan para penyuluh agama.
Perubahan zaman dan kompleknya problematika yang dihadapi masyarakat membutuhkan inovasi dan kreatifitas dari para penyuluh agama. “Mudah-mudahan dengan adanya organisasi IPARI semakin mengokohkan kerja-kerja para penyuluh di tengah masyarakat,” harap Kasi Bimas Islam
Sementara itu Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bekasi Prof. Mahmud juga memberikan apresiasi terhadap para penyuluh agama yang aktif melakukan kerja-kerja pembinaan masyarakat dengan pendekatan agama.
Berkenaan dengan tema moderasi beragama mantan Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung tersebut menegaskan bahwa hal itu menjadi salah satu perhatian FKUB. Profesor Mahmud mengajak sinergi seluruh elemen yang ada untuk mewujudkan Kabupaten Bekasi sebagai wilayah paling moderat dan toleran dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.