INFODANTA.Com, Kabupaten Bekasi – Warga Desa Pantai Bahagia Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi,mendukung penuh di bangunannya infrastruktur Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang berada di wilayahnya, yang saat ini masih dalam proses pengerjaannya.
Diketahui warga yang tinggal di wilayah pesisir utara Kabupaten Bekasi ini merupakan salah satu kecamatan penghasil tangkapan ikan laut maupun hasil budidaya tambak dan kawasan wisata bahari.
Salah satu warga Desa Pantai Bahagia Ahmad Qurtubi(40) mengatakan, Kecamatan Muaragembong memiliki potensi tangkapan ikan laut yang cukup besar dan melimpah terutama di Desa Pantai Bahagia. Selain itu, sebagian besar mata pencaharian masyarakat di desanya yaitu nelayan dan petani tambak udang maupun bandeng.
“Ya, maka potensi untuk mendapatkan ikan dan udang segar itu sangat luar biasa disini dan memang tercatat dari Dinas Perikanan bahwa nelayan terbanyak di wilayah Kecamatan Muaragembong ada di Desa Pantai Bahagia ini dibanding dengan desa-desa lainnya,” Ahmad Qurtubi.
Qurtubi menjelaskan, berdasarkan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 lalu Desa Pantai Bahagia memilik luas wilayah 3.020 hektar dan hingga saat ini sudah ada penyusutan akibat dari abrasi.
Untuk aktifitas keseharian masyarakat tidak jauh dari kegiatan melaut dan di area tambak, kurang lebih sebanyak 333 tambak-tambak udang dan bandeng yang terdapat di Desa Pantai Bahagia.
“Mata pencaharian masyarakat Desa Pantai Bahagia rata-rata 80 persen itu nelayan, ada yang petani tambak, nelayan tangkap, dan ada juga sebagai ABK kapal, maupun selaku pemilik kapal,” jelasnya.
Tidak hanya dari hasil tangkap laut, namun budidaya udang dan bandeng menjadi jantung perekonomian masyarakat, lahan-lahan tambak bandeng dan udang yang dikembangkan oleh masyarakat setempat terlihat sangat dominan. Sebagian wilayah di desanya dimana untuk budidaya jenis air payau memiliki jangka waktu masa panen yang pasti.
Jenis budidaya tambak itu mereka sistemnya kebanyakan tradisional jadi mereka melepas bibit ikan bandeng kurang lebih selama 3 bulan sampai 4 bulan lalu mereka panen. Untuk udang biasanya mereka dari alam datang sendiri dan panennya bisa setiap hari, jenis udang nama lokalnya yaitu udang peci, udang pancet, udang api-api, udang krosok, udang rempa, dan berbagai jenis udang ada yg super dan lainnya,” ungkap Qurtubi.
Menurutnya, dengan potensi yang melimpah ini diharapkan mampu mendongkrak ekonomi masyarakat tentu dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah maupun seluruh pihak-pihak terkait, infrastruktur Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang sedang dalam proses pembangunan nantinya bisa dikelola secara maksimal juga sebagai sumber untuk meningkatkan pendapatan daerah.
“Masyarakat disini menginginkan infrastruktur yang memadai untuk mobilitas seperti dermaga, jalan untuk jalur daratnya dan fasilitas yang lain, termasuk mengoptimalkan tempat pelelangan ikannya. Sebagian besar hasil tangkapan laut dijual langsung tanpa melalui lelang dan langkah cepatnya menyediakan pasar yang luas di Kabupaten Bekasi dengan sarana dan prasarana,” ujarnya.
Selain itu, dirinya juga menuturkan, apabila fasilitas tempat pelelangan ikan telah rampung pembangunannya akan memiliki banyak manfaat nantinya, yakni untuk kesejahteraan masyarakat pesisir dan memperluas pangsa pasar serta mempermudah dalam pendistribusian ke seluruh wilayah di Kabupaten Bekasi tentu hal itu sangat perlu ditunjang oleh Infrastruktur yang memadai.
“Mayoritas komoditas hasil laut maupun tambak disini itu di jual ke daerah Ibu Kota Jakarta hampir mencapai sekitar 90 persen dan masyarakat Kabupaten Bekasi membeli ikan maupun udang itu dari Jakarta, padahal Bekasi sendiri mempunyai Muaragembong yang setiap harinya menghasilkan ikan dan udang segar, jadi infrastruktur sangat mendukung dalam pendistribusian dan pemasarannya dan ini harus betul-betul disiapkan,” tuturnya.