INFODANTA.Com, Kabupaten Bekasi – Gedung Juang Tambun atau Landhuis Tambun telah menyaksikan banyak peristiwa penting bagi Kabupaten Bekasi. Bangunan bersejarah ini berada di Jalan Sultan Hasanuddin No. 39 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Pada tahun 1945, setelah Jepang bertekuk lutut pada Sekutu, pihak republik menjadikan Gedung Juang Tambun sebagai markas perjuangan.
Sejak dikeluarkan keputusan oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir tentang garis batas demarkasi pada 19 November 1945, pemerintahan Kabupaten Jatinegara juga mengalami pemindahan. Kantor Badan Perwakilan Rakyat dan Bupati Jatinegara pindah ke Gedung Juang Tambun.
Jenderal Soedirman pernah singgah di Gedung Juang pada 24 Oktober 1946. Saat itu, Jenderal Soedirman melakukan perjalanan naik kereta hendak ke Jakarta untuk melakukan perundingan.
Di Gedung Juang, beliau bertemu dengan Komandan Resimen V Cikampek Letnal Kolonel Moeffreni Moe’min dan anak buahnya.
Pada 6 Januari 1946, sejumlah laskar, polisi, dan TKR melakukan pertemuan. Mereka sepakat membentuk Laskar Rakyat Bekasi di Gedung Juang Tambun. Laskar ini
diketuai oleh KH Noer Ali.
Bangunan bersejarah ini juga pernah menjadi tempat perundingan pertukaran tawanan antara Belanda dengan para pejuang kemerdekaan Indonesia.
Gedung Juang Tambun sempat jatuh ke tangan Belanda pada 1947. Gedung itu direbut setelah pihak Belanda melakukan Agresi Militer pada 22 Juni 1947.
Namun setelah Belanda hengkang dari Indonesia pada 27 Desember 1949, Gedung Juang kembali milik republik.
Ketika Kabupaten Bekasi terbentuk, kantor pemerintahannya masih menempati kantor lama di Jatinegara. Padahal Jatinegara sudah menjadi bagian dari teritori Jakarta. Tapi, ada beberapa dinas yang berkantor di wilayah Bekasi, termasuk di Gedung Juang.
Gedung Juang Tambun dimanfaatkan oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Pekerjaan Umum. Tempat itu juga menjadi tempat sidang anggota DPR-GR.
Pada peristiwa 1965, Gedung Juang Tambun pernah dijadikan lokasi tahanan bagi anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).
Cikal bakal Universitas Islam 45 Bekasi (Unisma Bekasi), yaitu Akademi Pembangunan Desa (APD), pertama kali melakukan kegiatan belajar mengajar di Gedung Juang Tambun pada 20 April 1982. Baru pada 1985, universitas itu pindah ke Jalan Cut Meutia.
Pada 1999 pemerintah sempat menjadikan Gedung Juang sebagai kantor sekretariat pemilu dan sejumlah dinas Kabupaten Bekasi lainnya. Terdapat sejumlah ormas yang bersekretariat di tempat tersebut hingga kini.
Gedung Juang Tambun juga sempat terlantar selama bertahun-tahun. Saat itu kondisinya tak terawat dan penuh kotoran kelelawar.
Setelah selesai dipugar pada tahun 2020, Gedung Juang Tambun kini menjalankan fungsinya sebagai obyek wisata sejarah di Kabupaten Bekasi. Masyarakat dapat mengunjungi Gedung Juang Tambun dan menikmati berbagai diorama peristiwa sejarah yang pernah terjadi di Kabupaten Bekasi.
Yuk, meriahkan Bhayangkara Run 2024 untuk tubuh yang lebih sehat. Cek pendaftaran di bhayangkara-run.metrobekasi.com.