INFODANTA.Com, Kabupaten Bekasi – Tahukah kalian warga Bekasi, Mesjid Jami An Nur, yang terletak di Jalan Jenderal Soedirman, Kampung dua Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi, punya sejarah
Lokasinya yang strategis dan hanya berajarak 200 meter dari stasiun Kranji, membuat masyarakat cukup menjangkau untuk melangsungkan ibadah.
Ketua DKM Mesjid Jami An Nur, Kamal Fasya mengatakan, Masjid ini sudah berumur satu abad, yakni pembangunannya pada tahun 1916.
“Informasi yang saya ketahui dari sesepuh, Mesjid Jami An Nur ini dibangun tahun 1916, usianya saat ini sudah satu abad,” tutur Kamal Fasya.
Kabarnya, asal muasal berdirinya bangunan mesjid ini, ada seseorang tokoh asal Jakarta memberikan tanah wakaf untuk dijadikan Mesjid.
“Seorang tokoh asal Klender Haji Jadang, beliau menikahi wanita asal sini. Haji Jadang itu yang memberikan wakaf,” urai Kamal.
Lebih jauh, Ia menceritakan bangunan masjid An Nur telah melakukan empat kali renovasi, terakhir dilakukan tahun 1984. Saat ini Masjid Jami An Nur memiliki luas 1400 meter persegi.
Kesan sederhana bangunan Masjid Jami An Nur masih nampak dipertahankan. Jika dilihat dari tampilan luar, tembok keramik berwarna hitam cokelat, memberikan kesan tempo dulu. Di padukan dengan warna dinding krem dan hijau, membuat bangunan tersebut adem dipandang.
Sedangkan di area dalam, terdapat tiang besar berdiri kokoh, hal itu menjadi nilai sejarah yang masih dilestarikan hingga saat ini.
“7 tiang yang masih dipertahankan, itu aslinya bangunan masjid awalnya,” ungkap Kamal.
Masjid ini mampu menampung sekitar 2000 jemaah untuk salat. “Di lihat dari posisi shaf dua lantai kurang lebih 2000 jamaah,” katanya.