INFODANTA.Com, Kabupaten Bekasi – Pohon jamblang atau juwet yang buahnya mirip anggur ini sudah langka ditemui di Bekasi. Pohon ini saat berbuah biasanya sering dipetik bocah kampung. Siapa saja boleh metik, asal berani naik pohon tersebut
Mitos pohon jamblang sangat santer dahulu kala. Sebab, pohon itu tumbuh alami (tanpa dicangkok), menjulang tinggi, daunnya rimbun, badan pohon bisa mencapai seukuran raksasa.
Biasanya, pohon seperti itu angker, tempat sarang dedemit, gondoruwo dan kuntilanak. Pohon jamblang tumbuh di halaman kebun luas.
Meski demikian, jika musim berbuah, penduduk Bekasi suka metik dengan cara menyengget buah jamblang yang sudah matang di pohon.
Rasa buah jamblang ini bikin nagih. Apalagi jika dicampur gula pasir, dikoprok (diaduk) didalam bokor. Rasanya manis dan segar.
Dulu, ada penjual buah jamblang. Buah berwarna merah biru ini bisa juga disebut buah juwet. Penjual buah jamblang dengan ciri khas dipikul, biasanya menjajakan dagangannya di sekolah-sekolah.
Sasarannya anak sekolah yang istirahat jajan. Buah jamblang yang sudah matang geletakin (ditaruh) di atas nampan. Dengan harga murah meriah dan tanpa pengawet.
Kadang juga, pemilik kebun menjual buah jamblang dengan cara borongan. Nanti, penjual datang ke pemilik kebun, menawar harga dengan cara per-pohon.
Biasanya setelah selesai diborong pembeli, bocah sekitar suka gresek (cari sisa-sisa buah yang masih ada di pohon).
Kini, pohon jamblang agak sulit ditemui di Bekasi. Selain butuh lahan luas, pohon jamblang sulit dicangkok (budidayakan).
Anak sekarang mungkin sudah tidak menemui bahwa dahulu ada “Pohon Anggur” versi Bekasi, yakni pohon Juwet atau jamblang.