INFODANTA.Com, Kabupaten Bekasi – Jaman dahulu Bekasi punya maskot patung lele. Di dalam patung itu ada buah kecapi. Patung lele ini letaknya persis di dekat stasiun bulan-bulan (Stasiun kereta api Bekasi) dan alun-alun Kota Bekasi.
Maskot Patung Lele dan buah kecapi ini dibangun tahun1995, pada era Bupati Mochamad Djamhari.
Namun, pada tanggal 24 April 2002 patung ini dibakar. Alasannya, patung itu tidak mencerminkan warga Bekasi. Ikan lele dinilai identik dengan rakus, tamak dan serakah, memakan segala jenis makanan.
Hal ini sama saja secara tidak langsung simbol bahwa masyarakat Bekasi merupakan masyarakat rakus.
Begitu juga dengan buah kecapi. Buah kecapi ini banyak tumbuh di tanah Bekasi, dan dinilai harganya murah. Jadi, mereka berpikir ikan lele dan kecapi merendahkan harkat martabat masyarakat Bekasi
Masyarakat Bekasi saat itu yang tergabung dalam organisasi Badan Kekeluargaan Masyarakat Bekasi (BKMB), merasa patung tersebut tidak mencerminkan masyarakat Bekasi.
Mereka melakukan aksi protes kepada Bupati Djamhari terkait ikon patung lele yang berada di tengah jantung Kota Bekasi ini.
Aksi protes masyarakat tidak ditanggapi Bupati Djamhari. Mereka kemudian protes ke Walikota Bekasi, yang saat itu dijabat Nonon Sonthani.
Turunlah Surat Keputusan (SK) untuk membongkar patung Lele itu. Meski SK sudah turun, patung tak kunjung dibongkar.
Lantas, salah seorang pengurus BKBM, yakni Damin Sada, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Desa Srijaya, Kecamatan Tambun, membakar patung lele tersebut.
Aksi pembakaran patung tersebut ini dilakukan bersama masyarakat Bekasi, yang juga menentang dan tidak setuju berdirinya patung ikan lele.