INFODANTA.Com, Kota Bekasi – Pejabat Sementara Walikota Bekasi, Gani Muhamad, beserta aparatur terkait, menghadiri Rapat Koordinasi atau Rakor terkait Akselerasi Indikator Strategis Pembangunan Jawa Barat, berlangsung di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung. Jumat. 19/07/2024.
Rakor tersebut dihadiri seluruh Kepala Daerah se-Jawa Barat. Dibuka secara resmi oleh Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, serta dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Adapun pembahasan dalam Rakor ini, meliputi, Aspek-aspek penting dalam mendorong pembangunan di wilayah. Serta hal-hal yang menjadi bahan evaluasi Kementerian Dalam Negeri, guna mengoptimalisasi cara yang harus diterapkan, agar pembangunan melaju pesat.
Sedangkan, aspek-aspek yang dibahas, diantaranya, Optimalisasi dan realisasi Pendapatan Asli Daerah terbiasa disingkat PAD, Pemanfaatan serta Pengelolaan Anggaran Pendapatan Belanja dan Belanja Daerah atau APBD yang baik, dan sektor Pelayanan Publik yang harus terus dimaksimalkan, serta upaya Peningkatan bagi Kesejahteraan Masyarakat.
Ada catatan positip yang disampaikan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, terkait Realisasi Belanja APBD Jawa Barat, yang menduduki peringkat ke-III Nasional terhitung hingga bulan Juni berjalan ini.
“Berdasarkan data terkini realisasi belanja APBD, untuk Provinsi Jawa Barat sampai dengan Juni menempati posisi peringkat ketiga dengan 40,91 proses, maka dari itu saya mengingatkan agar terus mengefektifkan belanja daerah dengan efisiensi. Periode akhir tahun anggaran harus disisakan, kalau sampai akhir tahun digunakan seluruhnya atau 100 prosen, maka daerah tidak memiliki cadangan untuk Januari awal tahun mendatang”, himbau Tito mengingatkan.
Tidak sebatas itu saja, Menteri Dalam Negeri pun mengapresiasi Pemerintah kota Bekasi, yang dinilai memiliki karakteristik fiskal yang kuat, sehingga pantas PAD nya masuk Empat Besar se-Jawa Barat.
Tak urung, Pj. Walikota Bekasi turut berkomentar, “Tentunya hal ini patut diapresiasi dan diharapkan menjadi motivasi untuk terus meningkatkan, mengoptimalisasi, dan memanfaatkannya untuk pembangunan wilayah, serta kesejahteraan masyarakat”. Tuturnya.
Pencapaian ini setidaknya mampu menunjukan, bahwa Pemkot Bekasi telah mampu mengoptimalkan potensi pendapatan daerah, maupun kemandirian finansialnya.