INFODANTA.Com, Kabupaten Bekasi – Fenomena anak kecil bermain sepeda listrik di zaman now, tidak bisa disamakan dengan main sepeda biasa. Berkendara dengan sepeda listrik, resiko bahayanya jauh lebih tinggi.
Rio Octaviano, Anggota Badan Kehormatan, Road Safety Assocition atau RSA Indonesia, mengatakan, membandingkan main sepeda listrik dengan sepeda kayuh, merupakan hal yang bukan Apple to Apple, tidak sebanding.
“Sepeda listrik didesain punya kecepatan atau akselerasi, yang berbeda dengan sepeda kayuh”, ucap Rio.
Kalau sepeda kayuh, akselerasi dari diam sampai 10 kpj butuh usaha. Namun, untuk sepeda listrik, usaha tadi diganti dengan tekanan putaran gas saja, dan dipicu oleh mesin dynamo.
“Kalau di_genjot kan ada usaha, ada gerakan fisik. Jadi kalau jarak jauh pakai sepeda ada usahanya, bisa dipikir-pikir” ucap Rio lagi.
Beda dengan sepeda listrik, ini effortless atau tanpa usaha yang berarti. Anak kecil tinggal bejek saja gas, lalu sepeda akan segera melaju kencang.
“Analoginya seperti motor manual dan matic, sama-sama motor, tapi enakan mana? Manual harus ganti gigi, tarik kopling. Sedangkan, matic seenak tangan aja, mau lambat atau ngebut tinggal ikuti”, ujarnya lebih lanjut.
Berdasarkan hal tersebut, makanya bawa sepeda listrik, apa lagi oleh anak-anak jauh lebih berbahaya, dibanding saat bermain sepeda kayuh. Upaya Pengawasan dari orang tua sangat penting dalam hal ini, sebaiknya larang anak, bermain sepeda listrik di jalan raya. Selain tidak diperbolehkan dipakai di jalan raya, peluang terlanggar kendaraan jenis lain pun, sangat mungkin terjadi, apa lagi dampak cedera fisiknya sangatlah parah.