INFODANTA.Com, Kabupaten Bekasi – Daging-dagingan dan telur dianggap sebagai sumber protein terbaik. Padahal, masih banyak sumber protein lainnya yang tersedia. Ada dua jenis protein yang kita kenal, yakni, protein hewani dan protein nabati. Daging-dagingan dan telur merupakan sumber protein hewani.
Sedangkan yang termasuk protein nabati, adalah, protein yang berasal dari tumbuhan, sebut saja, tempe, tahu, jamur, kacang-kacangan hingga buah alpukat.
Namun, diantara keduanya, manakah sebenarnya yang lebih menyehatkan? Apakah tubuh lebih membutuhkan protein hewani atau protein nabati?
Protein merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Protein penting untuk berbagai fungsi, seperti, untuk kinerja jaringan, otot, enzim, hormon, dan kekebalan tubuh.
Mengutip Healthshots, protein juga membantu memperbaiki dan membangun massa otot, protein juga dapat mendukung proses metabolisme dan membantu kita merasa kenyang.
Tanpa protein yang mencukupi, akan mengalami kelemahan otot, kelelahan, gangguan fungsi kekebalan tubuh, hingga bahkan penyembuhan luka yang tertunda.
Setiap orang dewasa umumnya, disarankan mendapat asupan 0,8 gram protein dari perkilogram berat badan disetiap harinya.
Mengutip dari Healthline, protein hewani adalah salah satu jenis protein yang cukup lengkap. Protein jenis ini mengandung asam amino yang tidak dimiliki protein nabati. Asam amino sendiri dibutuhkan oleh proses sintetis protein.
Namun, bukan berarti protein hewani seperti daging disebut sebagai sumber protein yang terbaik. Kita bisa mendapat asupan protein dari sumber nabati dari tempe dan lain lain. Toh, pada dasarnya tubuh sendiri telah memiliki asam amino di dalamnya.
Yang harus dilakukan adalah mengaktifkan asam amino. Untuk mengaktifkannya, hanya perlu mengkonsumsi lebih dari satu jenis tumbuhan.
Protein hewani dan nabati juga memiliki kelemahannya masing-masing. Protein hewani misalnya, meski terbilang lengkap secara gizi, tapi sering kali mengandung lemak dalam jumlah besar.
Daging merah, misalnya, yang dikenal akan kandungan lemak jenuhnya. Kandungm lemak jenuh dan kolesterol pada protein hewani berkontribusi pada penyakit kardiovaskular.
Kesimpulannya, protein sumber nabati dan hewani sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Kita bisa mengkonsumsi keduanya tapi dalam jumlah yang cukup. Kita juga bisa mencampurkan berbagai sumber nabati, untuk memastikan asupan gizi yang tepat saat menghindari mengkonsumsi daging.