INFODANTA.Com, Kabupaten Bekasi – Kondisi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) milik Nenek Kubil (64 tahun) yang berada di Kampung Cabang Kebon Kopi RT.01/RW 07 Desa Karang Asih, Kecamatan Cikarang Utara, mendapatkan respon dari sejumlah pihak terkait. Pihak Pemerintahan Desa (Pemdes) Karangasih pun siap mengalokasikan anggaran dana desa untuk perbaikan Rutilahu tersebut.
Koordinator Paguyuban Warga (PW) Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Desa Karangasih, Isak Saepudin mengatakan, pihaknya sudah pernah meminta sertifikat kepada pemilik rumah guna dilakukan perbaikan Rutilahu tersebut.
“Biasanya alokasi anggaran di awal tahun nanti. Tapi kita juga sedang membuat proposal ke sejumlah instansi, jadi mana aja yang duluan supaya perbaikan Rutilahu Nenek Kubil ini bisa segera dilakukan,” ungkapnya.
Isak menjelaskan, pihaknya sudah bertanya kepada pemilik rumah jika Rutilahu tersebut berdiri diatas Sertifikat Hak Milik (SHM). Sehingga pihaknya akan segera melakukan perbaikan Rutilahu tersebut.
“Saya sangat bersyukur sebagai BKM sudah berupaya untuk melakukan perbaikan. Karena kami sudah pernah meminta berkas-berkas sebagai persyaratan untuk perbaikan rumah tersebut, tetapi tidak kunjung dikirim,” terangnya.
Dirinya mengatakan jika sekarang ini alokasi Rutilahu di Kabupaten Bekasi sesuai dengan pengajuan. Untuk di Desa Karangasih sendiri ada sekitar alokasi 15 unit rumah yang mendapat bantuan Rutilahu dari APBD murni Kabupaten Bekasi, selain pihaknya juga mengajukan program di kementerian dan provinsi.
“Saya juga bersyukur kalau ada pihak diluar pemerintah yang ingin melakukan perbaikan rumah yang tidak layak huni di wilayah kami, karena itu tentunya sangat membantu tugas pemerintah dan ada juga memang swadaya masyarakat,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, salah satu warga masyarakat, Nenek Kubil (64), tinggal di rumah tidak layak huni yang berada di Kampung Cabang Kebon Kopi RT.01/RW 07 Desa Karang Asih, Kecamatan Cikarang Utara. Dirinya hidup dalam keterbatasan dan tinggal berdua dengan anaknya, sembari berjualan gorengan di depan rumahnya.
Rumah yang ditempati Nene Kubil berpintu satu, berlantaikan tanah, dan pagar rumahnya pun kondisinya bolong dengan atap yang sudah rapuh, kondisi ini bisa saja suatu saat akan terjadi robohnya rumah Nene Kubil.
Ema Kubil, warga sekitar memanggilnya, dirinya berharap kepada pemerintah desa dan daerah agar bisa membantu memperbaiki rumahnya yang sudah tidak layak dan cukup lama dalam kondisi rapuh.