INFODANTA.Com, Kabupaten Bekasi – Fenomena memasukan anak ke sekolah sejak usia dua tahun, kian marak di kalangan orang tua saat ini. Apakah preschool diperlukan untuk anak usia dua tahun?
Memberi pendidikan yang layak ke anak, adalah tanggungjawab sepenuhnya orang tua. Karena itu, banyak orang tua berlomba-lomba menyekolahkan anaknya, di lembaga sekolah terbaik, bahkan, pada saat usianya masih sangat muda.
Sekolah anak usia balita atau preschool, biasanya, sekolah ini memfokuskan pengembangan kemampuan sosial, motorik, dan sensori anak.
Seorang Psikolog Spesialis Anak, Mira Amir, mengatakan, tidak salah anak bersekolah sejak usia dini. Namun, yang terkadang tidak dipahami, adalah, sekolah jenis ini diperuntukan merangsang intuisi melalui berbagai permainan, bukan memaksa anak untuk belajar.
“Anak berusia Lima tahun ke bawah, harusnya dibiarkan bermain, bukan sekolah untuk belajar formal, karena dengan bermain anak banyak belajar’. Ungkap, Mira, 23/07/2024.
Selain itu, andai orang tua tetap ‘memaksa’ anaknya bersekolah di usia sangat dini, harus juga dilihat apakah anak tersebut, memang bersedia atau justru hanya terpaksa, Caranya dengan memantau emosi anak, setiap kali akan berangkat ke sekolah.
“Kalau anaknya happy, bangun tidak telat, terlihat bersemangat boleh dilanjut. Tapi kalau jelas terlihat lesu, bangun selalu siang, menangis, jangan dipaksa, sebaiknya segera hentikan sekolahnya”. Jelas, Mira, selanjutnya. Lagi pula, menurut, Mira, tempat belajar pertama anak harusnya rumah dan orang tuanya.
Jadi anak memang sebaiknya lebih banyak belajar, dan bermain di dalam lingkungan rumah, di bawah pengasuhan orang tua ketika masih kecil. Idealnya, sekolah buat anak di usia Enam tahun, untuk jenjang pendidikan formal. Selebihnya, merupakan pendidikan informal yang diperuntukan, guna mengasah intuisi dan menarik minat serta hobi anak.
“Jangan pernah paksakan anak sekolah, dan belajar hal berat sejak kecil. Lumrahnya, anak memang bermain ketika kecil”. Tutup, Mira, selengkapnya.