INFODANTA.Com, Kabupaten Bekasi – Perahu eretan menjadi alat transportasi umum tradisional di Kampung Pangkalan, Desa Suka mekar, Kecamatan Sukawangi, yang menghubungkan dua desa dan dua kecamatan yakni Desa Sukamekar dengan Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan dan kecamatan sukawangi.
Jembatan penyebrangan ini menjadi solusi alternatif transportasi hingga banyaknya pengendara sepeda motor menggunakan jasa perahu eretan di Kali Bekasi.,untuk dapat memudahkan pengendara sepeda motor maupun pejalan kaki yang ingin menyeberang, perahu eretan yang membentang puluhan meter itu beroperasi 24 jam yang di pekerjakan oleh 6 orang secara bergantian.
Untuk mengoberasikannya ada 3 orang shift siang, dan 3 orang shift malam dan hanya mematok tarif Rp 2 ribu, baik pejalan kaki maupun pengguna kendaraan yang berboncengan, sehingga masyarakat dapat menggunakan jasa perahu eretan tersebut.
Meski ada banyak pilihan mode transportasi modern, keberadaan perahu eretan ini masih menjadi pilhan utama bagi warga. Selain serunya naik perahu eretan, juga memudahkan mobilitas warga untuk menyeberangi Kali Bekasi secara efisien .
“perahu eretan ini dioperasikan 6 orang, selama 24 jam terbagi 2 shift dan setiap harinya terhitung kurang lebih ada sekitar 400-500 pengguna sepeda motor dan pejalan kaki yang melintasi penyeberangan perahu eretan ini” kata Maryanto (23) pengemudi perahu, pemuda asal Kampung Pangkalan Desa Sukamekar
Masih kata Maryanto, perahu eretan di kawasan ini sudah ada sejak lama untuk menyeberangkan warga dari Desa Sukamekar Kecamatan Sukawangi menuju Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan atau sebaliknya.
Alasan warga memilih menggunakan eretan ini, kata dia, lantaran bisa menghemat waktu tempuh 7 menit dari Kampung Pangkalan ke Pasar Babelan.
“Jika menyeberang lewat jembatan besi lintas jalan di Tambun Utara itu harus memutar sekitar 4,5 kilometer,” katanya.
Saat ini, lantaran kondisi Kali Bekasi cetek, maka perahu Eretan tersebut disambung papan agar lebih memudahkan penyeberangan
“imbasnya kita harus sering membersihkan sampah yang menyumbat karena kadang sampah yang dari arah cikarang kerap mengalir dan menyumbat di perahu yang kami bentangkan menjadi jembatan” tutup Maryanto