INFODANTA.Com, Kabupaten Bekasi – Ikan kocolan atau lebih pameliar Ikan Gabus, dan anak zaman sekarang mungkin ada yang belum familiar dengan ikan tersebut.
Ikan yang masih satu “keluarga” dengan ikan gabus ini jika diolah dan masak buat lauk makan siang dengan cara di pecak atau di berikan pedasan dijamin nambah nasi dua piring.
Ada juga warga Bekasi menyebut ikan boncelan, kucengan dan lainnya, tergantung ukuran. Jika sudah jadi babon alias sudah berukuran besar disebut ikan gabus.
Dulu, Bekasi yang masih banyak sawah, rawa dan kobak, masyarakat tidak sulit mendapatkan ikan ini. Mereka hidup bergerombol, apalagi saat musim berkembang biak, ikan kocolan banyak didapat.
Menangkapnya juga tidak perlu umpan mahal, apalagi joran mewah Cukup pakai batang bambu, tali senar, kail dan umpan cacing, ikan bernama latin Channa Striata ini dulu bayak disemak-semak yang berair.
Bisa juga cara menangkapnya, ditimba. Galengan, kobak, rawa-rawa airnya dikeringin, lalu ikan gabus kocolan tersebut mengeloyor dibalik lumpur.
Nah, biasanya ikan anak gabus ini yang didapat dari hasil mancing di sawah, rawa-rawa, kobakan, rasanya sangat lezat. Aromanya wanginya bisa sampai ke rumah tetangga.
Mengolahnya juga tidak perlu sulit. Bisa digoreng dicampur garam saja sudah gurih. Apalagi berasnya dari gabah hasil panen di sawah.
Nasinya masih ngebul, pulen, akas, ditambah sambal terasi, lalapan pete dan sayur asam. Peribahasa orang Betawi, mertua lewat juga kagak engeh.